Senin, 13 Oktober 2025

Pasteurisasi Susu Kedelai

 

Pasteurisasi Pengolahan Susu Kedelai


Pasteurisasi adalah tahapan krusial dalam pengolahan susu kedelai yang bertujuan utama untuk meningkatkan keamanan pangan dan memperpanjang umur simpan produk. Tanpa pasteurisasi yang tepat, susu kedelai akan mudah rusak (basi) akibat pertumbuhan mikroorganisme.

sumber : https://share.google/images/jfIRRsJImPQSeXlRv

1. Dasar Teori Pasteurisasi

Pasteurisasi adalah proses pemanasan bahan pangan pada suhu di bawah titik didih (100∘C) dalam jangka waktu tertentu, yang bertujuan untuk:

  1. Membunuh sebagian besar (bukan seluruh) mikroorganisme patogen (penyebab penyakit), seperti bakteri, ragi, dan kapang yang berpotensi membahayakan kesehatan.

  2. Menginaktivasi enzim yang dapat menyebabkan kerusakan mutu (rasa, aroma, warna) produk selama penyimpanan.

  3. Memperpanjang umur simpan produk dengan menekan jumlah mikroba pembusuk.

Untuk susu kedelai, metode pasteurisasi yang umum digunakan di industri atau skala menengah (seperti di laboratorium/bengkel APHP) adalah:

Metode Pasteurisasi

Suhu

Waktu

Keterangan

Low Temperature Long Time (LTLT)

63∘C

30 menit

Metode yang sering diterapkan pada pengolahan produk dalam kemasan botol atau batch kecil.

High Temperature Short Time (HTST)

72∘C - 75∘C

15 detik - 5 menit

Lebih efektif membunuh mikroba sambil meminimalkan kerusakan nutrisi dan cita rasa. Metode 70∘C selama 30 menit juga direkomendasikan untuk IKM.

Keunggulan Pasteurisasi pada Susu Kedelai:

  • Menghilangkan/mengurangi bakteri patogen.

  • Mengurangi rasa langu atau aroma bean-y yang kurang disukai, terutama jika dikombinasikan dengan proses perebusan awal yang tepat.

  • Mempertahankan kandungan gizi, seperti protein, relatif lebih baik dibandingkan pemanasan hingga mendidih dalam waktu lama.


2. Implementasi di SMKN 1 Kedawung (Jurusan APHP)

Di lingkungan Jurusan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) SMKN 1 Kedawung, pasteurisasi susu kedelai merupakan materi praktik wajib yang diselenggarakan di Teaching Factory (Tefa) atau Laboratorium Pengolahan Pangan.

A. Tahapan Kritis Pasteurisasi Susu Kedelai

Dalam praktik di APHP SMKN 1 Kedawung, pasteurisasi umumnya dilakukan setelah proses utama (perendaman →  penggilingan → penyaringan → penambahan → gula/penstabil) selesai.

  1. Pembuatan Sari Kedelai Mentah: Sari kedelai (soymilk) sudah dihasilkan dari proses penghancuran dan penyaringan. Sari ini masih mengandung mikroba alami dari biji kedelai dan alat.

  2. Pemanasan Awal dan Penambahan Bahan: Sari kedelai direbus atau dipanaskan hingga mendidih (100∘C) sebentar (misalnya 5-10 menit) untuk menghilangkan sebagian besar enzim penyebab langu dan mensterilkan awal. Gula, garam, dan penstabil (misalnya CMC) ditambahkan pada tahap ini, saat suhu tinggi.

  3. Pendinginan ke Suhu Filling: Susu kedelai didinginkan cepat (misalnya menggunakan ice bath atau perlakuan air dingin) hingga mencapai suhu 60∘C - 65∘C. Suhu ini adalah suhu optimal untuk pengisian (filling) ke dalam kemasan botol/plastik.

  4. Pengemasan (Filling): Susu kedelai dimasukkan ke dalam botol plastik atau gelas yang sudah disterilkan. Proses ini harus dilakukan secepat mungkin dan higienis. Ini menjadi Titik Pengendalian Kritis (TPK) 1 untuk mencegah rekontaminasi.

  5. Pasteurisasi Akhir (In-Container/LTLT Modifikasi):

    • Metode: Botol/gelas susu kedelai yang sudah tertutup rapat direndam sepenuhnya dalam air panas di dalam alat pasteuriser (panci besar yang dilengkapi termometer, atau alat pasteuriser batch).

    • Kondisi Kritis: Suhu diatur dan dipertahankan pada 70∘C selama 30 menit (mengikuti rekomendasi IKM).

    • Tujuan: Pemanasan ini memastikan mikroba patogen yang mungkin masuk saat pengisian (TPK 1) telah mati. Ini adalah Titik Pengendalian Kritis (TPK) 2.

  6. Pendinginan Cepat dan Penyimpanan: Setelah 30 menit, botol segera diangkat dan didinginkan cepat, lalu disimpan pada suhu rendah (lemari es/kulkas, maksimal 10∘C). Ini adalah Titik Pengendalian Kritis (TPK) 3 untuk mencegah pertumbuhan sisa-sisa mikroba.

B. Contoh Peran Siswa APHP dalam Praktik

Siswa Jurusan APHP SMKN 1 Kedawung berperan aktif dalam setiap tahapan ini, termasuk:

  • Pengoperasian Peralatan: Menggunakan termometer dan stopwatch untuk memastikan kondisi suhu (70∘C) dan waktu (30 menit) selama proses pasteurisasi tercapai dan dipertahankan secara akurat.

  • Pengendalian Mutu: Mengamati perubahan fisik (adanya gumpalan atau curdling) dan organoleptik (rasa, aroma) sebelum dan sesudah pasteurisasi.

  • Penerapan GMP: Menerapkan Prosedur Operasi Standar (POS) kebersihan dan sanitasi (Good Manufacturing Practices/GMP), seperti sterilisasi kemasan, penggunaan sarung tangan dan penutup kepala, untuk meminimalkan kontaminasi ulang (rekontaminasi) pasca-pasteurisasi.

Kesimpulan untuk APHP:

Praktik pasteurisasi susu kedelai di APHP SMKN 1 Kedawung tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis, tetapi juga menekankan pentingnya Critical Control Points (CCP) atau Titik Pengendalian Kritis dalam sistem keamanan pangan untuk menghasilkan produk olahan kedelai yang aman, bermutu, dan memiliki daya simpan yang memadai.


TERIMAKASIH😍😍


Senin, 06 Oktober 2025

Perkembangan Teknologi Informatika

 Perkembangan teknologi informatika (TI) adalah sebuah evolusi berkelanjutan yang telah mengubah cara manusia hidup, bekerja, dan berkomunikasi secara mendasar. Perkembangan ini dapat dibagi menjadi beberapa era revolusioner:



1. Era Komputerisasi Awal (1940-an - 1970-an)

Ini adalah masa ketika perangkat keras komputer mulai ditemukan dan disempurnakan. Fokus utamanya adalah pada perhitungan dan pemrosesan data.

  • Komputer Generasi I (Tabung Vakum): Ditandai dengan penemuan ENIAC (1946). Komputer berukuran raksasa, membutuhkan daya listrik sangat besar, dan hanya digunakan untuk perhitungan kompleks oleh pemerintah atau militer.

  • Komputer Generasi II & III (Transistor & IC): Penemuan transistor (1950-an) dan kemudian Sirkuit Terpadu (IC) (1960-an) membuat komputer menjadi jauh lebih kecil, cepat, hemat energi, dan lebih terjangkau untuk bisnis (Mini Komputer).

  • Pengembangan Perangkat Lunak: Lahirnya sistem operasi awal seperti UNIX dan bahasa pemrograman seperti BASIC dan Pascal.


Mengupload: 17637088 dari 17637088 byte diupload.


2. Era Komputer Pribadi dan Jaringan (1970-an - 1990-an)

Penemuan yang mendemokratisasi teknologi, membawanya dari ruang server besar ke meja kerja individu.

  • Revolusi PC: Ditemukannya mikroprosesor (chip CPU tunggal) memungkinkan lahirnya Komputer Pribadi (PC) seperti Apple Macintosh dan IBM PC. Teknologi menjadi milik individu.

  • Awal Jaringan: Penggunaan protokol TCP/IP menjadi standar, dan proyek penelitian seperti ARPANET mulai menghubungkan komputer-komputer secara online.

  • Sistem Operasi Grafis: Pengembangan sistem operasi dengan antarmuka grafis seperti Windows dan MacOS membuat komputer lebih mudah digunakan oleh masyarakat umum.




3. Era Internet dan Mobile (1990-an - 2010-an)

Ini adalah era ledakan konektivitas global yang mengubah seluruh aspek kehidupan.

  • World Wide Web (WWW): Penemuan oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1990-an yang memungkinkan akses mudah ke informasi melalui browser. Ini adalah pemicu utama globalisasi informasi.

  • Akses Global: Email menjadi alat komunikasi standar, diikuti dengan munculnya mesin pencari (Google) dan situs web (e-commerce).

  • Revolusi Mobile: Kemunculan smartphone di akhir 2000-an mengubah cara akses informasi. Perangkat komputasi kini dapat dibawa kemana saja, didukung oleh jaringan internet kecepatan tinggi (3G/4G).

  • Media Sosial: Platform seperti Facebook, Twitter, dan Instagram mengubah interaksi sosial, pemasaran, dan penyebaran berita.





4. Era Transformasi Digital (2010-an - Sekarang)

Era ini ditandai dengan teknologi yang semakin cerdas, terintegrasi, dan mampu memproses data dalam skala masif.

Teknologi UtamaDampak
Kecerdasan Buatan (AI) & Machine LearningMampu menganalisis data, membuat prediksi, dan mengotomatisasi tugas kompleks (contoh: chatbot, AI generatif seperti ChatGPT, sistem rekomendasi).
Big Data & Cloud ComputingPenyimpanan dan pemrosesan data dalam volume besar secara online (Cloud). Menganalisis data ini (Big Data) untuk mengambil keputusan bisnis yang akurat.
Internet of Things (IoT)Integrasi perangkat sehari-hari (mobil, kulkas, lampu, sensor industri) dengan internet, memungkinkan pengumpulan data real-time dan otomatisasi lingkungan.
Konektivitas Cepat (5G/6G)Jaringan dengan kecepatan sangat tinggi dan latensi rendah, yang penting untuk mendukung IoT, mobil otonom, dan aplikasi real-time seperti Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR).
BlockchainTeknologi buku besar terdistribusi yang menawarkan keamanan dan transparansi tinggi, awalnya untuk mata uang kripto namun kini digunakan untuk manajemen rantai pasok dan identitas digital.

Secara keseluruhan, perkembangan teknologi informatika bergerak menuju sistem yang lebih pintar, lebih terhubung, dan lebih otomatis.




Pasteurisasi Susu Kedelai

  Pasteurisasi Pengolahan Susu Kedelai Pasteurisasi adalah tahapan krusial dalam pengolahan susu kedelai yang bertujuan utama untuk meningk...